-
Mengenal Mufassir Perempuan Aisyah Abdurrahman Bintu Syathi’ (Bag III)
/
/
Objektivitas merupakan sebuah mimpi yang selalu didambakan Bintu Syati’ dalam upayanya menafsirkan Kalam Tuhan. Sikap yang diambilnya-pun terkadang elastis, terlebih ketika menilai bahwa al-Qur’an tidak dapat ditafsirkan dengan hanya mengandalkan satu metode saja. Bintu Syati’ kemudian menggunakan tawaran hermenetik sebagai salah satu media penafsiran. Menurutnya metode ta’wil memang dibutuhkan terutama dalam rangka menghubungkan teks itu…
-
Mengenal Mufasir Perempuan Aisyah Abdurrahman Bintu Syathi’ (Bag II)
/
/
Pengaruh pemikiran Amin Khuli yang merupakan suami Bint Syathi’ turut mewarnai penafsiran beliau, salah satu contohnya yaitu ketika menafsirkan Surat Al-Ashr dengan perspektif Hurriyatul al-ʿAqīdah. Al-Manhaj al-Istiqrāʾī (metode induksi) yang kemudian ia pilih sebagai alat menganalisa kajian tafsir. Keduanya, baik Bint Syathi’ dan Amin Khuli, termasuk sekian mufasir yang menolak metode tafsir ‘ilmi, misalnya saja…