Surabaya – Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menyampaikan Orasi Kebangsaan pada pembukaan acara Tunas Gusdurian 2022 (14/10). Dalam orasinya, ia menyampaikan, Gusdurian memiliki tugas untuk berkhidmat dan terus mengabdi pada masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
“Kekuatan kita bukan uang atau finansial, tetapi semangat dan komitmen. Jaringan ini hanya berbekal cita-cita dan inspirasi Gus Dur.” Alisa Wahid juga menambahkan cerita Gus Mus yang mengeluh kepada Gus Dur terkait Nahdlatul Ulama (NU) yang seringkali tidak ikut menikmati manisnya perjuangan dalam memperjuangakan Indonesia dan Gus Mus mengatakan bahwa dengan demikian orang-orang NU bertugas seperti satpam. Alisa Wahid lalu menirukan respons Gus Dur kepada Gus Mus, “Apa kurang mulia menjadi satpamnya Indonesia?”.
Alisa Wahid juga menganalogikan jaringan Gusdurian seperti sebuah lidi yang saling melengkapi, dan tidak memiliki arti kecuali jika disatukan dan digerakkan bersama-sama.
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, memberikan sambutan dalam acara tersebut. “Steve Jobs, Elon Musk, dan Marck Zuckerberg adalah game changer di dunia ini. Sementara dalam dunia toleransi dan pluralisme, Gus Dur adalah game changer-nya.”
Sementara itu, Koordinator Seknas Nasional Gusdurian, Jay Akhmad, menyatakan dalam sambutannya, “Gusdurian bukan penyelamat masyarakat, tetapi Gusdurian bisa menjadi teman bagi masyarakat.”
Acara pembukaan ini diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai pembukaan simbolik oleh Ibu Nyai Sinta Nuriyah Wahid, hingga doa yang dipimpin oleh penggerak lintas iman. Selain itu, dalam pembukaan ini juga diisi dengan Anugerah Gusdurian Awards kategori komunitas, individu, dan lembaga.
Dalam laporannya, Mukhibullah selaku ketua panitia acara menyebut bahwa peserta yang hadir sebanyak 1.300-an orang. Ia juga menyampaikan hal penting kepada Gusdurian, “Gus Dur telah meneladankan, saatnya kita melanjutkan.”
(NFA)
Leave a Reply