,

Lima Alasan Mengapa Wajib Membaca Novel ‘Gadis Kretek’

/
/

Lima Alasan Mengapa Wajib Membaca Novel ‘Gadis Kretek’

Neswa.id- Novel ‘Gadis Kretek’ karya Ratih Kumala bisa menjadi salah satu teman liburan yang menyenangkan. Hal ini karena, cerita yang diangkat oleh penulis menceritakan sebuah perjalanan yang panjang tentang hidup perempuan menjadi pelinting rokok dan pencarian jati diri yang panjang. Saya justru membayangkan cerita dalam novel ini seperti sedang makan Indomie pakat telur, lengkap dengan sawi dan dimakan pada saat hujan. Rasanya benar-benar yummy.

Dalam cerita ini, setidaknya ada beberapa tokoh penting yang perlu di-highlight untuk mencerna kisah sejarah yang amat kompleks. Mulai dari Idroes Muria, Roemaisa, Soedjagat, Raja, Dasiyah (Jeng Yah)  dan tiga anak Soedjagat.

Pertama, sejarah kretek. Novel ini bercerita tentang perjalanan kretek dimulai dari zaman kolonial, pasca kemerdekaan dan modern. Cerita tentang kretek ini dimulai dari kisah Idroes Muria dan Soedjagat yang sama-sama mendirikan kretek dan keduanya menjadi pesaing. Di benturkan dengan kisah yang kompleks, kemudian Soedjagat menjadi pengusaha kretek terkenal yang bernama Kretek Soedjagat Raja, dan memiliki 3 anak. Pada awal ceritanya, pembaca sudah ditampilkan dengan kondisi Soedjagat yang sudah sakaratul maut. Akan tetapi selalu menyebut nama Jeng Yah si ‘Gadis Kretek’. Akhirnya, kasian dengan kondisi bapaknya, ketiga anaknya pergi untuk mencari perempuan tersebut.

Kedua, pengkhianatan kekasih. Kisah cinta antara Dasiyah (Jeng Yah), gadis pelinting rokok yang merupakan anak dari Idroes Muria dengan Roemaisa jatuh kepada laki-laki bernama Soeraja, yang kemudian mendirikan kretek bernama ‘gadis Kretek’. Isu sosial yang mengatakan bahwa Raja hanya menumpang hidup kepada keluarga Idroes membuatnya mendirikan perusahaan kretek bernama Tjap Arit Merah. Akan tetapi, kretek ini disinyalir ada hubungannya dengan PKI. Di waktu itu, isu komunis sangat sensitif. Siapapun orang yang ada hubungannya dengan komunis akan ditangkap oleh pemerintah. Di tempat tersebut ada meninggal ataupun sedikit yang bertahan hidup.

Sehingga Raja, beserta Jeng Yah dan Idroes ditangkap karena terlibat dengan PKI. Raja kabur dari penangkapan tersebut. Tidak hanya kabur, Raja juga membocorkan saus kretek milik Dasiyah kepada Sodjagat dan kemudian mendirikan kretek bernama Kretek Soedjagat Raja yang terkenal seantero publik dan menduduki nomor wahid sampai saat ini.

Ketiga, dunia bisnis yang kejam. Idroes Muria, membangun bisnis kretek dan bersaing dengan sahabatnya sendiri, Soedjagat. Soedjagat memiliki bisnik kretek bernama Roko Kretek Proklamasi, sedangkan Idroes punya kretek Merdeka. Persaingan keduanya memuncak ketika memperebutkan cinta Roemaisa. Akan tetapi yang berhasil menikahi Roemaisa adalah Idroes Moeria.

Ketenaran bisnis kretek milik Idroes, membuat Soedjagat mendirikan beberapa kretek untuk menyaingi milik Idroes. Akan tetapi, Soedjagat salah membaca pasar, sehingga usahanya tidak berkembang bahkan mengalami kebangkrutan. Sedangkan Idroes, dengan kekuatan yang dimiliki oleh Jeng Yah, si ‘Gadis Kretek’ mampu mendongkrak pasar kretek bahkan menjadi nomor wahid kualitas kretek pada masa itu.

Keempat, dosa masa lalu. Sampai hari ini, kita masih percaya bahwa kita ada ciptaan di masa silam. Berdirinya kita hari ini, adalah kumpulan puzzle yang sudah dilakukan kemarin ataupun masa lalu. Hal ini juga sama dengan kebaikan, keburukan yang kita lakukan. Konon, Soedjagat sebagai pencuri saus dari milik Jeng Yah, si ‘Gadis Kretek’ kesulitan untuk sakaratul maut lantaran dosanya kepada Jeng Yah. Bahkan ia tidak akan mati sebelum bertemu dengan perempuan ini. Barangkali untuk meminta maaf ataupun mengucapkan sepatah kata agar tenang dalam kuburnya kelak.

Kelima, jangan terlalu percaya kepada orang lain. Dalam kisah ini, pembaca diajak refleksi tentang kepercayaan kepada orang lain. Bahwasanya kita tidak boleh terlalu kepada orang lain, benar adanya. Seperti kisah Dasiyah bersama Raja, adalah sebuah cerita yang sangat cukup terlihat jelas. Siapapun bisa menjadi pengkhianat. Teman, sahabat, ataupun orang terdekat merupakan sosok yang potensial untuk menyakiti. Kiranya dari cerita ini menjadi pengingat kepada kita bahwa, privasi kepada diri sendiri sangat penting sebagai protect agar tidak sakit hati kepada orang lain. (IM)


Muallifah Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *