Bulan Rajab menjadi salah satu bulan istimewa dalam tradisi masyarakat Muslim dan dalam ajaran Islam. Bulan Rajab dikenal sebagai bulan dimana Allah menurunkan perintah kepada Nabi Muhammad untuk sholat lima waktu di Masjid Aqsha. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan Isra’ Mi’raj. Perjalanan Nabi Muhammad yang begitu agung menuju langit ke-7 untuk menerima perintah shalat.
Isra’ Mi’raj yang kerapkali disebut sebagai ‘paket perjalanan’ nabi Muhammad dari Allah tak lain mengandung sebuah pesan tersembunyi bahwa seberat apapun, sesulit apapun cobaan dan musibah yang dialami seorang hamba haruslah dipahami bahwa hal tersebut adalah titik awal akan pemberian anugerah, rahmat serta kemuliaan yang tinggi.
Paket perjalanan ini ibarat sebuah hadiah yang Allah berikan kepada nabi Muhammad setelah delapan tahun kenabian beliau setelah mengalami cobaan yang bertubi-tubi dan sangat berat. Nabi ditinggal oleh pamannya Abu Thalib dan Sayyidah Khadijah, keduanya merupakan seseorang yang paling banyak membantu dalam perjalanan dakwah nabi. Begitu juga, pada tahun-tahun ini kaum muslimin mendapatkan banyak tekanan terlebih dari kaum Quraish. Dalam sejarah Islam tahun ini dinamakan dengan ‘amul huzni atau tahun kesedihan. Maka pada tanggal 27 bulan Rajab, setelah melaksanakan ibadah sholat Isya’ nabi diajak malaikat Jibril menaiki ‘buraq’ ke Masjidil Aqsha kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menembus langit ke 7.
Amalan Bulan Rajab
Rajab, selain Dzulhijjah, Dzulqo’dah dan Muharram merupakan bulan-bulan mulia dalam Islam. Rasulullah menegaskan bahwa sebuah Hadist,
“Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Besar dan bulan kemuliaan. Di dalam bulan ini perang dengan orang kafir diharamkan. Rajab adalah bulan Allah, dan Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku”
Disebutkan bahwa barangsiapa yang melakukan kebaikan di bulan Rajab maka akan dillipatkan pahalanya 70 kali lipat. Dianjurkan untuk seluruh umat Muslim untuk memperbanyak dan memperbaiki ibadah, baik sholat, puasa, berdzikir, istighfar dan bersedekah. Semua ibadah tersebut benar-benar ditujukan untuk Allah dengan ikhlas dan keimanan.
Dalam Kitab Durratun Nashihin, berpuasa dalam bulan Rajab merupakan sebuah kebaikan dan akan dilipatkan pahalanya. “Puasa tiga hari akan terhidar dari bala dan penyakit jiwa. Puasa tujuh hari akan ditutupkan pintu neraka. Puasa delapan hari akan dibukakan pintu syurga. Puasa lima belas hari akan diampuni dosa-dosa yang lampau dan mengganti keburukan dengan kebaikan”.
Wallahu a’lam…
Leave a Reply