Neswa.id- KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Benar Nahdlatul (PBNU) menilai bahwa kecenderungan dehumanisasi telah terjadi di media sosial. Pernyataan itu disampaikan saat dirinya memberikan pidato kunci pada pembukaan Muktamar Pemikiran NU ke-2 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (1/12) kemarin.
“Seringkali dan sekarang ini sudah terasa. Orang-orang itu lupa bahwa angka itu adalah jumlah manusia-manusia. Manusia-manusia disederhanakan ke dalam angka,” paparnya.
Ia juga menilai bahwa saat ini, kita sedang menghadapi tekanan cukup berat dari berbagai kemungkinan masa depan. Masa depan tiba-tiba lebih cepat datangnya. Dalam beberapa bulan, kita diterpa dengan teknologi terbaru. Perubahan terjadi begitu cepat, sehingga masa depan terasa lebih menekan.
“Kita tidak perlu takut kepada ketidaksempurnaan,” ungkapnya.
Menurutnya, melalui Muktamar Pemikiran NU yang bertema “Imagining the Future Society”, apabila ruang ini berisi concern yang nyata dari kalangan luas, forum ini akan sangat berguna. Tentu, tidak hanya bagi masyarakat Islam dan kalangan NU saja. Melainkan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.
Leave a Reply