Neswa.id-Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Di bulan suci ini, umat Muslim melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Selain mendekatkan diri kepada Tuhannya selama bulan Ramadan, umat Muslim juga berusaha untuk lebih dekat dengan keluarga juga tetangga.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk lebih dekat dengan tetangga adalah dengan memasak dan berbagi hidangan kepada mereka. Hobi memasak bisa menjadi sarana yang baik untuk mengajak tetangga berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama atau dibagi atau dikirim ke rumahnya.
Dalam tradisi Islam, berbagi makanan dengan sesama dianggap sebagai amalan yang sangat baik dan bisa mendatangkan pahala yang besar. Bahkan ada hadis yang menjelaskan bahwa berbagi makanan kepada orang yang berpuasa pahalanya setara dengan orang yang puasa tersebut, meskipun kita tidak puasa.
Zaid bin Khalid Al-Juhani RA., berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi No. 807, Ibnu Majah No. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Jika ada yang menyangkal: “jadi enak dong tidak perlu puasa, sudah mendapat pahala puasa?” Maka begini penjelasan terkait hadist di atas.
Sebagai umat Muslim yang sudah baligh, kita tetap wajib berpuasa. Makna dari hadis tersebut adalah ketika ada seseorang yang berbagi makanan kepada orang yang berpuasa maka orang tersebut mendapat pahala yang nilainya setara dengan orang yang berpuasa, bukan mendapat pahala yang sama dengan pahala orang yang berpuasa. Yang perlu digarisbawahi adalah “setara” bukan “sama”. Jadi, jika ada Muslim yang tidak berpuasa baik karena perempuan haid, sakit, atau alasan lainnya, namun ia berbagi makanan kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala yang nilainya setara dengan orang yang berpuasa tersebut.
Banyak orang yang memiliki hobi memasak seringkali membuat hidangan lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh keluarga mereka sendiri. Nah, daripada membuang makanan tersebut, mengapa tidak dibagikan ke tetangga yang membutuhkan? Hal ini akan memberikan manfaat ganda, yaitu mengurangi pemborosan makanan dan mempererat hubungan dengan tetangga.
Selama bulan Ramadan, sebagian besar orang sibuk beribadah di masjid dan tidak memiliki waktu untuk memasak sendiri di rumah. Oleh karena itu, kehadiran hidangan yang dibagikan oleh tetangga tentunya akan sangat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan makanan selama berbuka puasa.
Berbagi makanan juga bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan makanan khas daerah kepada tetangga yang berasal dari daerah yang berbeda. Hal ini bisa menjadi ajang untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar masakan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya itu, berbagi makanan dengan tetangga juga bisa menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi di antara sesama umat Muslim. Dalam Islam, menjalin hubungan baik dengan tetangga dianggap sebagai salah satu bentuk kebaikan dan merupakan tugas yang harus dilakukan oleh setiap Muslim.
Puasa tahun ini, saya, anak, dan suami tinggal di rumah sewaan di perkotaan yang kami tempati beberapa bulan lalu. Kami belum benar-benar mengenal tetangga di sebelah rumah sampai bulan Ramadhan datang. Semuanya berubah ketika tetangga saya yang biasanya menerima pesanan makanan, memasak besar dan mengirimkan beberapa piring makanan untuk kami. Sejak itu, kami bergantian berbagi makanan ketika ada kelebihan di rumah karena saya juga suka memasak, sedangkan saya hanya bertiga di rumah. Karena itulah, kami menjadi semakin akrab dari sebelumnya. Saya jarang keluar karena sibuk dengan anak kecil dan pekerjaan rumah. Akan tetapi, berkah Ramadan dan hobi memasak serta berbagi makanan, hubungan saya dengan tatangga baru menjadi lebih dekat.
Dengan demikian, hobi memasak bisa menjadi sarana yang baik untuk mempererat hubungan dengan tetangga di bulan Ramadan. Melalui kegiatan ini, kita bisa memperoleh banyak manfaat baik secara sosial maupun spiritual, antara lain sebagai berikut:
Mempererat Hubungan
Berbagi makanan di bulan Ramadan dapat membantu menjalin hubungan sosial dengan orang lain, tetangga sekitar, terutama dengan orang-orang yang kurang mampu. Hal ini dapat memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di antara sesama umat Muslim.
Meningkatkan Keberkahan
Memberikan makanan kepada orang lain di bulan Ramadan dikatakan memiliki keberkahan tersendiri. Ini karena bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan berkat. Dengan memberikan makanan kepada orang lain, seseorang dapat berkontribusi pada peningkatan keberkahan di dalam hidupnya.
Pahala yang Berlipat Ganda
Berbagi makanan di bulan Ramadan dikatakan memiliki pahala yang berlipat ganda. Hal ini karena berbagi makanan di bulan Ramadhan adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan oleh agama Islam.
Mengurangi Pemborosan
Dengan berbagi makanan, kita dapat mengurangi pemborosan makanan. Ketika kita punya makanan lebih dan kita bagi, maka makanan tersebut tidak akan sia-sia terbuang dan bermanfaat bagi orang lain.
Artinya berbagi makanan sangat bermanfaat bagi sesama, terutama di bulan Ramadan yang segala amal kebaikan pahalanya dilipatgandakan. Jangan khawatir jika kita sering masak dan tidak habis karena waktu makan terbatas saat berbuka dan sahur. Yuk berbagi ke tetangga sebelah. Percayalah, hal itu dapat membuat hubungan menjadi lebih erat. Selamat mencoba! (IM)
Leave a Reply