
Beban Ganda Orang Tua di Masa Pandemi
“Selamat petang ayah bunda, mengingatkan kembali bahwa ananda besok pagi akan melangsungkan pembelajaran melalui media Zoom ya…” begitu pesan singkat di Grup Whatsapp wali murid
“Selamat petang ayah bunda, mengingatkan kembali bahwa ananda besok pagi akan melangsungkan pembelajaran melalui media Zoom ya…” begitu pesan singkat di Grup Whatsapp wali murid
Anak kedua saya namanya Ishqiya. Anak perempuan yang ceria, tidak mudah marah, kalau jatuh langsung bangun sendiri tanpa harus meminta bantuan orang lain atau memanggil
Photo by Rebecca Zaal from Pexels Bila anak bertanya seperti ini, sebenarnya jawabannya mudah saja. Sebagai orang Islam, kita wajib meneladani Nabi Muhammad SAW. Teladan
Photo by August de Richelieu from Pexels Saya dan suami sudah terbiasa mendampingi anak-anak belajar di rumah. Jadi memang tidak terlalu banyak perubahan di rumah
Bila anda tercebur atau menceburkan diri ke dunia kepengasuhan anak, cepat atau lambat anda akan menyadari situasinya tak jauh beda dengan situasi pilpres atau suporter
Memasuki masa karantina terkait covid-19 di beberapa daerah, pastinya sebagai orang tua kita dituntut untuk mencari ide sebanyak-banyaknya untuk mengisi aktivitas di rumah. Sayang banget
Ada yang menganggap anak kecil tak mungkin berprasangka atau bersikap rasis. Banyak orang, disadari atau tidak, masih menganut teori tabula rasa: anak lahir bagai kertas
Anak pertama saya baru bisa berjalan di usia 14 bulan, anak kedua malah 22 bulan. TerlambatMereka juga baru bisa mengucapkan kata-kata pertama pada usia kurang
Neswa.id dikelola oleh jaringan penulis dan editor perempuan yang fokus dalam menayangkan artikel-artikel inspiratif bagi muslimah dan khalayak umum. Untuk keberlangsungan website ini kami memerlukan dukungan dari banyak pihak.
Donasi bisa dikirim ke BCA 1130607566 A.n. Rika Iffati Farihah
Copyright © 2022
Neswa.id