Neswa.id-Jakarta, 28 Januari 2023-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (6/2/2023). Kegiatan tersebut digelar sebagai puncak dari rangkaian 250-an serial Halaqah Fikih Peradaban yang sudah digelar sejak Agustus 2022 lalu dalam rangka 1 Abad NU.
Setidaknya, ada 300 ulama dari dalam dan luar negeri yang akan mengikuti Muktamar Internasional Fikih Peradaban itu. Mereka terdiri dari ulama yang mewakili institusi lembaga maupun mufti di negaranya.
“Insyaallah hadir ulama-ulama internasional sebagai representasi negara-negara, maupun lembaga-lembaga otoritatif di wilayahnya,” ujar Ahmad Syarif Munawi, Panitia Pelaksana Muktamar Internasional Fikih Peradaban, Rabu (25/1/2023).
Syarif menyebut ada 15 ulama dari dalam dan luar negeri yang akan menyampaikan gagasannya mengenai relasi hukum fikih dengan negara bangsa modern, hubungan Muslim dan non-Muslim, serta Piagam PBB dalam persepektif hukum Islam.
“Kita undang 15 ulama yang pakar di bidangnya untuk share gagasannya terkait tema yang akan kita bahas dalam forum tersebut,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU itu.
Berikut nama-nama ulama yang menjadi pembicara dan materi pembicaraannya dalam Muktamar Internasional Fikih Peradaban itu yang terbagi ke dalam tiga termin waktu.
Termin 1 pukul 08.30-09.30 WIB
- Rais Áam PBNU KH Miftachul Akhyar akan menjelaskan “Komitmen Kuat Nahdlatul Ulama untuk Berkhidmah bagi Kemaslahatan Peradaban sebagai Upaya Mewujudkan Cita-cita Para Pendirinya.”;
- Wakil Imam Akbar Al-Azhar Syekh Muhammad al-Dhuwaini akan menyampaikan pandangannya tentang “Peran Ulama dan Dunia Islam untuk Mewujudkan Tata Dunia Yang Lebih Baik dan Harmonis.”
- Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Syekh Muhammad Bin Abdul Karim Al Issa akan berbicara mengenai “Pentingnya Dialog Antarperadaban dan Bersama Membangun Kesepahaman untuk Menyembuhkan Luka Konflik Masa Lalu demi Masa Depan Kemanusiaan”;
- Wakil Presiden Republik Indonesia Prof KH Ma’ruf Amin bakal membawakan materi “Kebutuhan Rekontekstualisasi Pandangan Keagamaan di Tengah Perubahan Realitas Peradaban”;
Termin 2 pukul 10.30-12.00 WIB
- Ketua Majelis Fatwa Uni Emirat Arab Syekh Abdullah Bin Mahfudh Ibn Bayyah (dalam konfirmasi) akan berbicara terkait “Keharusan Sikap dan Tindakan Normatif berdasarkan Nilai-nilai Maqashid al-Syariah atas Potensi Konflik Lokal maupun Global.”
- Ulama Makkah Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Makki (dalam konfirmasi) akan memberikan pandangan mengenai “Perdamaian sebagai Nilai Dasar Hubungan Muslim dan Non-Muslim dalam Sunnah Nabi Muhammad SAW”;
- Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir akan menjelaskan perihal “Keniscayaan Mencegah Konflik Komunal dan Perang serta Mengupayakan Resolusi akibat Kekacauan Global dan Keruntuhan Peradaban”
- Ulama Uni Emirat Arab Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri (dalam konfirmasi) akan menyampaikan materi “Membangun Pola Pikir Umat Islam untuk Memupus Kebencian Komunal terhadap Kelompok yang Berbeda dan Mendorong Penyelesaian Perbenturan Kepentingan melalui Jalan Damai”;
- Cendekiawan Muslim Indonesia Prof KH Quraish Shihab akan berbicara mengenai “Keniscayaan Konstruksi Negara Bangsa Sebagai Fondasi Struktur Politik Internasional dan Keabsahan Normatifnya dari Sudut Pandang Syari‘ah.”;
Termin 3 pukul 14.00-16.00 WIB
- Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf akan menyampaikan pembahasan “Bagaimana Status PBB dalam Kaca Mata Syari’ah dan Sejauh Mana Fungsinya sebagai Regulator Internasional Mengikat Umat Islam?”;
- Grand Mufti Mesir Syekh Syauqi Ibrahim Allam (dalam konfirmasi) akan membawakan tema pembahasan “Kewajiban Memperjuangkan Terwujudnya Tata Dunia yang Adil dan Harmonis tanpa Mengejar Posisi Supremasi Global bagi Umat Islam”;
- Sekretaris Jenderal Council of Islamic Fikh Prof Koutoub Moustapha Kano akan membagikan pengetahuannya mengenai “Keabsahan Negara-negara Modern sebagai Wakil Umat Islam untuk Mengikat Perjanjian Internasional demi Perdamaian dan Harmoni Global serta Daya Ikat Konsensus yang Diterima atas Individu-individu Muslim”;
- Anggota Lembaga Bahtsul Masail PBNU Nyai Hj Iffah Umniyati Ismail akan membawakan pembahasan “Keabsahan PBB sebagai Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional”;
- Rais Syuriyah PBNU KH Abdul Ghofur Maimoen akan memberikan tanggapan dengan pembahasan “Kredebilitas PBB sebagai Titik Tolak Perjuangan Membangun Tata Dunia yang Lebih Baik”; dan
- Grand Mufti Mesir 2003-2013 Syekh Ali Jum’ah (virtual) akan memberikan tanggapan dengan tema pembahasan “Penerapan Nilai-nilai Maqashid Syari’ah untuk Masa Depan Perdamaian Dunia”. (IM)
Leave a Reply