Author: Nurillah Achmad
  • “Gumuk itu Ibu Kami”: Ekofeminisme yang Tersengal dari Timur Jawa

    “Gumuk itu Ibu Kami”: Ekofeminisme yang Tersengal dari Timur Jawa

    /
    /

    0

    Neswa.id-Dalam ruang ingatan saya, kisah masa kecil yang amat berwarna masih terawat baik. Dulu, hampir tiap hari saya berlari-lari mengejar capung memakai sapu lidi. Entah capung api atau jenis yang lain, saya kerap menangkapnya usai sepulang sekolah. Kadang saya sengaja menggunakan getah nangka yang ditaruh di ujung lidi, dan menjebak capung kecil sebagai umpan menangkap…

    Selengkapnya »

  • Kisah Djemilah Birnie dan Rabina Birnie di Timur Jawa: Jejak Feminisme di Zaman Kompeni

    Kisah Djemilah Birnie dan Rabina Birnie di Timur Jawa: Jejak Feminisme di Zaman Kompeni

    /
    /

    0

    Neswa.id-Ketika membaca novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, tentu kita menemui kisah Nyai Ontosoroh. Perempuan yang diperistri lelaki kompeni, tapi harus takluk di bawah hukum Hindia-Belanda. Tapi di dalam tulisan ini, saya tidak akan membahas Nyai Ontosoroh. Ada Nyai lain di timur Jawa yang kisahnya agak berbeda sebagaimana Nyai pada umumnya. Dialah Rabina Birnie…

    Selengkapnya »

  • Perempuan yang Dibungkam oleh Digital: Mampukah Mendapatkan Keadilan?

    Perempuan yang Dibungkam oleh Digital: Mampukah Mendapatkan Keadilan?

    /
    /

    0

    Neswa.id-Barangkali lahir sebagai perempuan memang harus siap menerima takdir pincang. Stereotip buruk sebagaimana yang digambarkan Simone de Beauvoir dalam bukunya The Second Sex adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Bagi de Beauvoir, perempuan tidak ubahnya seonggok daging tempat pelampiasan nafsu, sekaligus dikubur dalam ruang domestik. Hal ini terjadi akibat perbedaan cara pandang secara seksual yang…

    Selengkapnya »

  • Biarkan Ibu Mengantarmu ke Surga, Nak!

    Biarkan Ibu Mengantarmu ke Surga, Nak!

    /
    /

    0

    I/ Neswa.id-Nisa terbujur kaku di samping Rahma. Mulut bocah sembilan tahun itu tersumbat kerudung sementara lehernya ungu kebiruan meninggalkan bekas cekikan. Di tepi ranjang, Gara, anak bungsu Rahma tidur pulas. Perempuan muda itu ingin beranjak ke sisi kiri, namun kakinya seakan terikat kaki ranjang. Akhirnya, ia memilih menatap jendela tua di depannya yang seakan ikut…

    Selengkapnya »

  • Gadis Kota Kufah

    Gadis Kota Kufah

    /
    /

    0

      Pada mulanya, Kufah dijadikan barak militer tentara Islam saat melakukan ekspansi di luar wilayah semenanjung Arab. Tempat ini dipilih lantaran bangsa Arab lebih menyukai padang pasir terbuka. Lambat laun, ketika Sa’ad bin Abi Waqas membangun kota dengan mendirikan masjid berarstitektur Persia, Kufah pun tumbuh menjadi basis pemerintahan Islam, terutama saat Sayyidina Ali memerintah. Pemindahan…

    Selengkapnya »

  • Ibu Seorang Pembunuh

    Ibu Seorang Pembunuh

    /
    /

    0

      Seorang perempuan tua bersimpuh di atas lantai. Tubuhnya menolak ketika petugas hendak memapahnya menuju kursi saksi. Ia bersikukuh meminta hakim menghentikan sidang. Randu Agung yang duduk di sebelah kanan—di samping pengacara yang disediakan negara untuk rakyat miskin—tersenyum kecut. “Sebagai ibu dari terdakwa sekaligus saksi dalam sebuah peristiwa, bisakah Ibu menceritakan seluruh kejadian dengan sebenar-benarnya…

    Selengkapnya »

  • Benarkah Ibadah Tidak Serta-Merta Membebaskan Diri dari Perbuatan Tercela?

    Benarkah Ibadah Tidak Serta-Merta Membebaskan Diri dari Perbuatan Tercela?

    /
    /

    0

    Ada yang terlupa dari benak sebagian manusia bahwasannya tubuh tak ubahnya kerajaan. Perumpamaan ini disampaikan Imam Ghazali melalui pemaparan menarik, di mana raja pada manusia sesungguhnya adalah hati. Bukan akal. Sebagai wilayah domestik yang memiliki tugas mempertimbangkan segala sesuatu, tentu akal tak ubahnya penasehat raja. Tanpa penasehat, seorang raja tak mungkin memutuskan segala sesuatu dengan…

    Selengkapnya »