Konflik sosial di beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan jatuhnya korban dan luka yang mendalam bagi masyarakat, utamanya perempuan dan anak. Pemerintah Indonesia dalam komitmennya untuk menghentikan konflik sosial mengeluarkan Peraturan Presiden No. 18 tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial di bawah payung hukum Undang-Undang No. 7 tahun 2022 tentang penanganan Konflik Sosial. Untuk melaksanakan Perpres No 18 tahun 2014, pemerintah membuat “Rencana Aksi Nasional untuk Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS) 2014-2019. RAN merupakan instrumen yang mendorong upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan dalam penanganan konflik sosial.
RAN P3AKS menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Aksi Daerah tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAD P3AKS). Ruang lingkup RAN P3AKS meliputi bidang pencegahan, penanganan, pemberdayaan dan partisipasi. Bidang pencegahan meliputi upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk memberikan perlindungan perempuan dan anak dalam situasi konflik. Bidang penanganan mencakup peningkatan akses dan kualitas layanan yang dibutuhkan korban. Bidang pemberdayaan berupaya untuk menciptakan kondisi dimana perempuan korban konflik dapat hidup mandiri, dan berpartisipasi aktif menciptakan perdamaian.
Kebun Sayur Organik dan Terciptanya Perdamaian di Poso
RAN P3AKS dalam perjalanannya tahun 2014-2019 telah cukup efektif menangani kasus kekerasan sosial, namun keterlibatan perempuan dan anak sebagai agen perdamaian masih sering termarjinalkan. Pemerintah perlu melihat dan mengapresiasi kerja keras perempuan. Kesempatan perempuan untuk menduduki kepemimpinan dan lembaga strategis perlu dibuka lebar. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan pemerintah dalam pilar pemberdayaan perempuan,adalah pendekatan ekonomi.
Pendekatan ekonomi menjadikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan, membuka ruang perjumpaan, menumbuhkan dialog, membangun pemahaman, dan membuka sekat sosial yang pada akhirnya akan mengantarkan pada perdamaian. Pada tingkat terkecil seperti keluarga, kemandirian seorang perempuan akan mendorong relasi kuasa yang lebih adil. Seorang perempuan yang mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada ekonomi laki-laki memiliki resiko yang lebih sedikit untuk mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu perempuan juga bisa turut andil untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
Salah satu perempuan berdaya yang ikut menyumbangkan perdamaian melalui pendekatan ekonomi adalah Roswin Wuri. Melalui talkshow yang ditayangkan She Builds Peace pada Sabtu 16 Juli 2022, Ibu Wuri menceritakan pengalamannya sebagai agen perdamaian melalui gagasan kebun sayur organik di desanya, Sawidago, Tentena, Poso. Konflik yang terjadi di Poso pada tahun 1998-2001 mengakibatkan terjadinya ketegangan antara masyarakat Muslim dan Kristen. Ibu Wuri merasa sedih atas ketegangan tersebut, oleh karena itu ia berupaya untuk merajut kembali perdamaian dengan media kebun sayur organik.
Ide Ibu Wuri untuk membuat kebun sayur organik dilatarbelakangi atas kecintaannya terhadap alam. Ia memiliki falsafah bahwa alam adalah sahabat manusia, sehingga apa yang kita lakukan pada alam akan berpengaruh pada perlakuan alam kepada kita. Terlebih lagi, kondisi tanah yang tandus pasca konflik juga mengakibatkan berkurangnya hasil panen sehingga mengganggu ketahanan pangan.
Karena kebutuhan pangan tersebut, warga berdatangan untuk meminta diajarkan bagaimana mengelola kebun organik seperti yang dilakukan Ibu Wuri. Setelah kebun sayur organik berkembang, ia kemudian berinisiatif untuk membuka pasar sayur seminggu sekali. Pasar sayur menjadi media pertemuan antara masyarakat Muslim dan Kristen. Dari pertemuan tersebut terjadilah dialog dan pertukaran ekonomi antar warga.
Hubungan yang terjalin di pasar kemudian berlanjut di desa. Bahkan hubungan indah ini berlanjut hingga masyarakat saling mengunjungi ketika berlangsung peringatan hari raya keagamaan. Ide Ibu Wuri untuk mengelola kebun sayur organik dan menjajakannya di pasar merupakan bagian dari pilar pemberdayaan perempuan. Keterlibatan perempuan untuk mewujudkan perdamaian ia lakukan dengan meningkatkan ekonomi perempuan melalui program kebun sayur organik.
Tidak hanya mandiri secara ekonomi, perempuan juga ikut menyumbangkan ketahanan pangan di keluarga. Pendekatan ekonomi yang dilakukan Ibu Wuri hendaknya diadopsi oleh pemerintah untuk melaksanakan pilar pemberdayaan perempuan di daerah lain. Kita berharap pemerintah melalui RAN P3AKS periode 2020-2025 lebih peka terhadap isu sosial dan mengapresiasi keterlibatan perempuan sebagai agen perdamaian.
**
Leave a Reply